3 Jenis Masalah yang Mengintai Pasca Lebaran dan Solusinya
Perayaan Lebaran dengan segala tetek-bengeknya, bukan hanya menguras tabungan, tetapi juga tenaga dan pikiran dalam mempersiapkannya. Namun, untuk momen setahun sekali sekaligus menambah semarak silaturahmi, tentu worth it rasanya melakukan hal tersebut. Selain jadi momen silaturahmi keluarga dan kolega, Lebaran juga menjadi momen liburan untuk bagi sebagian orang. Mengistirahatkan diri sejenak dari hiruk pikuk kesibukan sehari-hari meski di tengah pandemi.
Lebaran sudah usai. Makan-makanan berlemak nan bersantan, aneka kue kering yang menggugah selera, bagi-bagi angpau meski online, belanja kebutuhan ini dan itu yang lebih banyak dari bulan biasanya, juga sudah semua. Sekarang, waktunya mengembalikan kehidupan ke aktivitas normal. Mungkin kamu sudah merasa begah makan berat, merasa agak pusing karena banyak makan daging, uang sudah menipis untuk belanja kebutuhan sehari-hari? Inilah beberapa gejala yang kerap timbul pasca Lebaran. Jangan khawatir, kondisi ini tergolong ‘wajar’.
Pasca Lebaran, biasanya memang ada 3 masalah yang timbul dan perlu segera dipulihkan, contohnya:
Masalah kesehatan
Kolesterol dan darah tinggi adalah penyakit yang dikhawatirkan timbul pasca Lebaran mengingat penganan khasnya yang kebanyakan bersantan, daging, jeroan, serta mengandung gula, garam, dan lemak tinggi. Belum lagi ditambah masalah kesehatan yang timbul akibat kelelahan pasca Lebaran seperti flu dan batuk. Untuk mencegah kondisi ini terjadi, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastro Entero Hepatologi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp-PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, seperti dikutip dari Kompas.com menyarankan untuk melanjutkan beberapa kebiasaan baik di bulan puasa seperti: mengurangi konsumsi gorengan dan makanan berlemak.
Dokter Ari juga menjelaskan, bagi umat Islam, melakukan ibadah puasa Syawal juga dapat menjadi solusi yang baik untuk mencegah penyakit kolesterol yang muncul akibat mengonsumsi penganan khas Lebaran. Nah, selain itu, kamu juga mungkin dapat mulai menerapkan pola makan sehat seperti mengutamakan buah-buahan dan sayur-sayuran untuk menambah vitamin dan meningkatkan imun tubuh.
Masalah keuangan
Kebutuhan yang banyak saat bulan puasa hingga Lebaran membuat pengeluaran juga otomatis meningkat. Untungnya, ada THR yang bisa menjadi penyelamat. Tapi, THR seringnya hanya numpang lewat. Pun gaji sudah menipis karena digunakan untuk menutup kebutuhan sehari-hari selama puasa. Nah, kondisi inilah yang kerap menjadi penyebab masalah keuangan pasca Lebaran. Oleh karena itulah, berhemat ketat dan menyusun ulang prioritas dalam anggaran keuangan perlu dilakukan dalam rangka memulihkan kembali kondisi finansial.
Mana daftar pengeluaran paling besar ketika bulan puasa atau Lebaran? Mana pengeluaran yang tidak penting dan cenderung pemborosan? Semua ini perlu dievaluasi agar di tahun depan, kesalahan yang sama tidak kembali terulang. Kamu juga perlu mengecek tagihan kartu kredit sampai pinjaman uang yang dilakukan di masa sebelum atau saat jelang Lebaran. Bagi sebagian orang, mengajukan pinjaman uang untuk menutup kebutuhan Lebaran yang besar adalah hal yang biasa. Otomatis, ini akan menjadi beban yang harus ditanggung di bulan berikutnya pasca Lebaran.
Mengganti fasilitas kredit atau lembaga pinjaman bisa menjadi salah satu solusi jika dirasa suku bunganya terlalu besar. Untuk pinjaman uang, ada Kredivo fintech yang memiliki bunga bersahabat, yaitu 2,95% per bulan dengan pilihan tenor 1/3/6 bulan. Orang yang memiliki akun dan terdaftar sebagai pengguna premium Kredivo dapat mengajukan pinjaman uang mulai dari 500 ribu hingga puluhan juta, sesuai dengan limit yang dimiliki. Kredivo adalah fintech kredit digital sekaligus pinjaman uang yang cukup direkomendasikan karena sudah terdaftar di OJK sejak awal tahun 2018 dan memiliki fitur kredit paling komplit!
Masalah fokus untuk kembali beraktivitas normal
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Lebaran kali ini liburannya sangat singkat sebab terkendala pandemi covid-19. Oleh karena itu, pemerintah menggeser tambahan cuti dan libur bersama Lebaran dari yang semula 26 – 29 Mei 2020 menjadi ke tanggal 28 – 31 Desember 2020 atau berbarengan dengan hari raya Natal dan tahun baru. Nah, kalau yang liburannya sudah lama saja masih terasa sulit kembali fokus beraktivitas normal setelahnya, bagaimana yang liburannya singkat seperti sekarang?
Mau tidak mau, kita perlu beradaptasi dengan kondisi saat ini. Kalau kamu masih punya jatah cuti dari kantor, jangan ragu untuk menggunakannya meski hanya untuk beristirahat di rumah saja. Bermalas-malasan, melakukan hal yang disuka, untuk menjernihkan pikiran. Sementara bagi kamu yang sudah harus kembali bekerja ke kantor di tengah pandemi, kamu bisa menyiasatinya dengan cara: datang lebih pagi agar mood dan fokus membaik, pikirkan hal-hal menyenangkan ketika bekerja seperti makan siang yang enak, minum-minuman yang disukai seperti kopi atau teh untuk semakin meningkatkan mood.